Friday 4 March 2016

Merancang Sebuah Bisnis, Yuk !


Merancang Sebuah Usaha



Catatan Seorang WNI || Perencanaan Usaha

Abstract
1.    Pentingnya perencanaan usaha
2.    Pengertian perencanaan usaha
3.    Kerangka perencanaan usaha
4.    Bentuk formal perencanaan usaha
5.    Isi perencanaan usaha secara sederhana


Sebelum Anda menyusun perencanaan usaha Anda perlu memahami tentang pentingnya
menyusun perencanaan usaha.

1).     Pentingnya Perencanaan Usaha

Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.

Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru banyak mengalami kegagalan. Kegalan ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal. Membuka usaha bau tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana perlu disusun betapapun sederhananya secara tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa didalam pikiran seseorang yang akan membuka usaha, seperti rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa konsumenya, dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan tentang keuntungan yang akan diperoleh.
Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya usaha yang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain, dan jika sudah gagal beberapa kali maka mereka akan berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa melakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan.

Pentingnya disusun perencanaan usaha, sebelum Anda menyusun perencanaan usaha Anda perlu memahami terlebih tentang makna dari perencanaan usaha.

2).     Pengertian Perencanaan Usaha/Business Plan

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar makaseorang wirausaha harus menyususn Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran. Pengertian lain dari business plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.

Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh enterpreuner yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk dua tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.

Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memualai suatu usaha. Isi dari business plan sering merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.

3).     Kerangka Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokokpokok pikiran sebagai berikut:

  •  Nama perusahaan
Pemilihan nama perusahaan harus dipikir baik-baik karena berdampak jangka panjang. Pemberian nama harus berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor-faktor yang kekinian.

  •  Lokasi
Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan, lokasi pertokoan, dan lokasi pabrik/industri. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi yaitu :

a.  backward linkage/pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan. Termasuk dalam hal ini adalah bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
b.  forward linkage/pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.

  •  Komoditi yang akan diusahakan
Menurut Wasty Soetomo, 1992 : 224 (dalam Buchari Alma, 2006 : 202), pemilihan komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a.  Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenisjenis hasil usaha tertentu,    baik berupa barang-barang ataupun jasa.
b.  Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c.  Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita kerjakan.
d.  Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

  •  Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang dituju lebih jauh
dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.

  •  Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher).

  • Partner yang akan diajak kerjasama
Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari laba.
Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perseorangan. Ada dua macam partnership yaitu:

a. General partnership
Dalam bentuk ini semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggungjawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
b. Limited partnership
Bentuk ini, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.

  •  Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Pilihlah seseorang untuk menjalankan perusahaan karena kejujurannya.

  •  Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya seseorang pada saat mau mendirikan usaha jumlah modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modal yang dimiliki pengusaha awal sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk membuka usaha yang masih baru.

  •  Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Peralatan yang tidak begitu diperlukan
peggunaannya sebaiknya tidak dibeli terlebih dahulu, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yaitu
ekonomis dan prestise.

  •  Penyebaran promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

4).     Bentuk Formal Perencanaan Usaha/Business Plan

1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix

5).     Isi Business Plan secara Sederhana

  •  Latar Belakang
Pada bagian ini berisi latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan prospek usaha dimasa yang akan datang.

  •  Identitas Pemilik
Bagian ini dicantumkan nama pemilik tempat dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti pengalaman kerja.

  •  Data Perusahaan
Bagian ini berisi nama perusahaan, alamat kantor dan Nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, susunan pengurus.

  •  Aspek Produksi
Bagian ini berisi jenis dan jumlah mesin yag digunakan, kapasitas produksi, jumlah produksi rata-rata perbulan, sumber bahan baku. Jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang, cara pembelian.

  •  Aspek Pemasaran
Bagian ini dijelaskan sistem distribusi, sistem pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.

  •  Aspek Keuangan
Di sini dicantumkan kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak dan lain-lain. Jika untuk usaha baru cantumkan modal investasi untuk bangunan, sewa kontrak tempat, pembelian mesin dan perlengkapan. Untuk keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu atau tiap bulan.

2 komentar:

 

Agung Ramadhany Template by Ipietoon Cute Blog Design